0

Stranger

Tak.....tik.....tuk.....tak.....tuk
Suara langkah kakiku yang terburu-buru, mataku menatap setiap langkah petugas pelabuhan di ujung tangga kapal berharap mere belum berpikir untuk mengangkat tangganya dan membiarkanku melongo karena ketinggalan.
Ha........
Aku sempat tersenyum saat seorang pengemis duduk di antara jalanan pelabuhan dan mengatakan bahwa aku tidak perlu berlari dan tentunya dengan mencoba menahan langkahku akhirnya aku merasa cukup dengan berjalan lebih cepat dan tidak perlu berlari.
Pelabuhan sore itu mulai sepi, pengantar sudah dipersilahkan turun dari atas kapal, rupanya. Aku menyusuri setiap lorong kapal berharap mendapat satu kasur kosong agar sebuah tikar cokelat ditangan kananku tidak menjadi pilihan.
Akhirnya....
Dapat juga
Tapi......
Uhm....
Rupanya aku harus berdampingan dengan kumpulan laki-laki.
But, my lucky day
Ranjang yang kosong ada dua, so disanalah barangku beristirahat sekaligus memisahkan aku dengan laki-laki disebelahku.
Setidaknya aku aman, iya kan!!!!
Tapi agak menganggu
Sejujurnya
Itu yang ku rasa saat satu persatu dari mereka mulai bertanya banyak hal
Malas
Tentu
Aku ladeni saja mereka sewajarnya
Walaupun lama kelamaan cukup membuatku jengah juga.
Untung mereka punya hobi berkeliaran di sepanjang dek-dek kapal, sehingga aku punya kesempatan menikmati perjalanan dengan lebih santai sambil menghabiskan satu novel ditanganku


Rupanya mereka cukup baik
Mereka menerimaku sebagai salah satu bagiannya
Akhirnya
Ku coba lebih bersikap melunak pada mereka dan tidak lagi bersikap dingin seperti sebelumnya yang hanya mengalihkan mata sepersekian detik untuk menjawab pertanyaan basa basi mereka.
Mungkin aku memang semestinya tidak menilai orang dari cara mereka mengenalku karena setiap orang punya cara yang berbeda. Sulit dikatakan sopan atau tidak menurut kadar budaya tertentu. Sesekali ku beri mereka senyuman sebagai rewards karena setidaknya mereka cukup ramah padaku dan aku cukup aman berada ditengah-tengah mereka.
Dan hei.....
Satu bukti
Ku rasakan hangat dikakiku saat terbangun di pagi itu
Ternyata sebuah sarung bali sedang menyelimuti pinggang sampai telapak kakiku
Mereka tahu aku kedinginan, rupanya
Perhatian sekali
Mereka menghamparkan sebuah kain yang menghangatkan dan membuatku tidur nyenyak malam itu.
Thanks, stranger......
I hope can meet you again

0 komentar:

Posting Komentar

koment yach!!!

Siguiente Anterior Inicio

SlideShow