0

Hujan




Dulu aku tidak pernah bisa memaknainya, hujan hanya sebagai sebuah musim, sebuah titik-titik air yang turun dari langit, sebuah musim yang bisa mengakibatkan banjir, sebuah musim yang memaksa kita menggunakan salah satu dari property yang sekian bulan masuk di dalam kategori tumpukan barang dalam gudang-payung.

Tapi, hari itu hujan bukan lagi sekedar hujan

Ia menetes menyentuh permukaan kulitku yang tidak tertutupi jas hujan. Memberi sensasi dingin yang berbeda. Sangat segar, itu yang ada dalam benakku. Aku terus mengitari kota walaupun sebenarnya jarak rumahku sudah sangat dekat, namun hujan memberi sebuah suasana berbeda sore itu. Menyenangkan ya……..itu kata yang kembali terbersit dari otak dan hatiku.

Hari itu, hujan telah menjadi berbeda bagiku……
Hujan menjadi sebuah musim yang indah, dengan selimut dinginnya aku tahu….
ia mampu menyatukan sebuah keluarga di sudut rumah sambil berbagi cerita dan kehangatan,
ia mampu membuat seorang gadis tersenyum di balik aliran air di jendelanya walau suasana hatinya begitu kelam,
ia mampu membuat seorang pengendara berhenti sejenak di tepi jalan kemudian memperhatikan seorang pria tua di sudut toko yang terdiam sendiri di jalan yang selama ini di laluinya,
ia mampu membuat seseorang tertahan di suatu tempat sehingga dia akhirnya tidak melewatkan suatu moment yang kelak akan menjadi moment terpenting dalam hidupnya,
ia mampu membuat seorang ibu memeluk erat bayinya yang kedinginan,
ia mampu membuat seorang pasangan mencairkan dinding beku dalam hatinya dan berbagi kasih sayang,
dan
ia mampu membuat aku melayang menikmati sensasi bau tanah basah yang ditimbulkannya.

Hujan adalah sebuah sensasi dan musim yang indah jika engkau ingin sejenak merenunginya. Aku jadi terpikir, akan sangat indah jika suatu saat nanti aku bisa menamai buah hatiku-hujan.

0 komentar:

Posting Komentar

koment yach!!!

Siguiente Anterior Inicio

SlideShow